Satu Langkah Imunologis untuk pendeteksian kwalitatif dan cepat dari Amphetamines dan turunannya dalam air seni For in vitro diagnostic use only. Hanya untuk penggunaan in vitro diagnostik
Alat test AMP Cassette adalah alat uji imunologis dan chromatographic yang digunakan untuk mendeteksi adanya Amphetamine di dalam urine manusia.
Hasil yang didapat dari alat test AMP merupakan hasil yang kwalitatif dan hanya suatu analisa pendahuluan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Saat ini lebih banyak disukai pengujian dengan menggunakan metode gas chromatography / mass spektrometri (GC/MS).
RINGKASAN
Amfetamina adalah suatu zat type II yang digunakan berdasarkan resep (Dexedrine®) dan juga tersedia di pasar yang gelap. Amfetamine merupakan sejenis sympathomimeti. Mereka secara kimiawi dihubungkan dengan katekolamina-katekolamina dalam tubuh manusia secara alami : epinefrina dan norepinefrin. Dosis-dosis yang lebih tinggi menyebabkan rangsangan yang ditingkatkan oleh sistem saraf pusat dan mempengaruhi emosi, rasa cemas, tidak bergairah dan peningkatan energi dan kekuatan. Respon-respon cardiovasculer dalam Amphetamine yaitu meningkatnya tekanan darah dan detak jantung. Respon akut lainnya adalah menimbulkan kecanduan, paranoia, halusinasi, dan gangguan psikologi. Pengaruh Amphetamines secara umum berlangsung 2-4 jam setelah pemakaian, dan obat/racun menyerang sekitar 4-24 jam di dalam tubuh. Sekitar 30% dari Amphetamine dikeluarkan dalam urine tanpa perubahan wujud, dengan sisa sebagai derivative deaminated dan hydroxylated.
Alat test AMP Kaset adalah suatu alat uji cepat penyaringan urin yang dapat dilakukan tanpa penggunaan satu instrumen. Uji tes dengan menggunakan antibodi monoklon untuk mendeteksi tingkat kandungan Amphetamine di dalam urin. Alat test ini akan bereaksi positif jika kandungan konsentrat Amphetamines di dalam urine melebihi 1.000ng/mL
PRINSIP
Alat test AMP Kaset adalah satu penetapan imunologis berdasar pada prinsip dari pengikatan yang kompetitif. Kadar Obat muncul di spesimen air seni bercampur dengan obat/racun yang melekat pada antibody.
Selama percobaan, suatu spesimen urine berpindah tempat naik secara kapiler. Jika kandungan amfetamina di bawah 1,000 ng/mL dalam spesimen urin maka tidak akan memenuhi antibodi dalam alat test ujian. Antibody akan bereaksi oleh sekawan Amphetamine yang terdeteksi dan hasil yang muncul berupa suatu garis warna di dalam daerah garis ujian. Jika tidak ada garis warna yang muncul pada daerah garis ujian itu karena tingkat konsentrasi Amphetamine melebihi 1,000 ng/mL sehingga akan memenuhi selaput antibody yang anti-Amphetamine.
Suatu spesimen urine obat/racun positif tidak akan menghasilkan suatu garis warna di dalam daerah garis tes dikarenakan tidak berisi obat/racun dalam spesimen, selagi suatu spesimen urine obat/racun negatif atau suatu spesimen yang berisi suatu konsentrasi obat/racun kurang dari batas konsentrasi akan menghasilkan satu baris di dalam daerah garis tes. Untuk sebagai acuan digunakan prosedur pemakaian dengan benar, suatu garis warna akan selalu muncul di daerah garis control, ini menandakan bahwa prosedur pemakaian sudah dilakukan dengan benar dan alat berfungsi dengan baik.
BAHAN REAKSI
Alat test ini mengandung lapisan membran protein albumin pada area test dan berisi partikel-partiekl zat monoclonal anti- Amphetamine antibody yang saling terhubung dan sekawan protein-Amphetamine. Antibodi kambing digunakan pada selaput di garis kontrol.
PERINGATAN
Hanya digunakan untuk in vitro diagnostic. Jangan menggunakan alat test jika melebihi tanggal kadaluwarsa.
Alat test yang akan digunakan harus dalam keadaan masih tersegel.
Semua spesimen yang diperlukan dalam test harus ditangani dengan hati-hati karena bisa menyebabkan resiko tinggi.
Alat test yang sudah terpakai harus dibuang dan tidak bisa digunakan kembali.
RUANG SIMPAN DAN STABILITAS
Alat test harus disimpan pada suhu-kamar atau didinginkan (2-30°C) tetapi jangan dibekukan. Jangan menggunakan alat test jika melewati tanggal kadaluwarsa dan kemasan/segel rusak.
KOLEKSI SPESIMEN DAN PERSIAPAN
Penetapan kadar Air Seni
Spesimen urin yang akan dipakai ditaruh di suatu wadah yang kering dan bersih. Lapisan endapan dari spesimen urine ini sebaiknya terpisah. tersaring atau menempati ruang agar mendapatkan hasil yang baik.
Ruang simpan Spesimen
Spesimen urin dapat disimpan pada suhu 2-8°C untuk jangka waktu 48 jam sebelum pengujian. Untuk ruang simpan jangka waktu yang lama, spesimen harus dibekukan dan disimpan di bawah suhu -20°C. Spesimen yang telah dibekukan harus cair dan tercampur sebelum pengujian.
BAHAN-BAHAN
Bahan yang digunakan
Alat test uji
Pipet plastik
Bahan yang diperlukan Tetapi Tidak Tersedia
Wadah untuk spesimen
Pengatur waktu
Aturan Pakai
1. Ambil alat test dari kemasan yang masih tersegel dan segera lakukan pengetesan.
2. Tempatkan alat test di suatu permukaan yang kering dan bersih.Teteskan 3 tetes urin (setara 100ul) ke bagian daerah (S) alat test. Lihat ilustrasi di bawah.
3. Tunggu reaksi sekitar 5 menit dan amati hasilnya. Jangan menginterpretasikan hasil setelah 10 menit.
PENAFSIRAN HASIL
NEGATIF: Jika muncul dua garis warna di daerah bagian (C) dan (T). Hasil negatif ini menunjukkan bahwa urin tidak mengandung Amphetamine (1,000 ng/mL).
POSITIF: Jika yang muncul hanya satu garis warna merah di daerah bagian (C) dan tidak ada garis muncul di daerah bagian (T). Hasil positif ini menunjukkan bahwa urin mengandung Amphetamine dengan konsentrasi lebih tinggi (1,000 ng/mL).
INVALID: Jika tidak ada satupun garis warna yang muncul pada bagian daerah keduanya. Hal ini menunjukkan alat test tidak berlaku dan lakukan kembali pengetesan ulang.
BATASAN - BATASAN
1. Hasil yang didapat dari alat test AMP merupakan hasil yang kualitatif dan hanya suatu analisa pendahuluan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Saat ini lebih banyak disukai pengujian dengan menggunakan metode gas chromatography / mass spektrometri (GC/MS).
2. Faktor dari spesimen urine bisa juga menyebabkan hasil yang salah dikarenakan kesalahan prosedur atau kesalahan teknis dalam menjalankan test uji coba, misalnya urin yang digunakan telah tercemar atau tercampur dengan pemutih atau tawas dan lain sebagainya.
3. Hasil percobaan yang positif ditandai dengan adanya kandungan obat/racun di dalam konsentrasi urin manusia Begitu pula sebaliknya, hasil negatif membuktikan bahwa tidak adanya kandungan obat/racun di dalam urin tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar